Tiga mitos yang membuat anda tidak berhenti merokok akan membuat anda menambah resiko yang akan
terjadi pada tubuh anda. Banyak hal serius yang terjadi pada tubuh anda yang
disebabkan karena rokok. Beberapa orang utamanya laki-laki tidak menghentikan
kebiasaannya merokok karena adanya mitos-mitos tersebut. Yang namanya mitos
tentu saja kebenarannya patut dipertanyakan. Nah, di artikel ini akan
diungkapkan mengenai mitos-mitos yang berkembang dan tentunya Anda yang merokok
mempercayainya.
Pertama adanya mitos yang mengatakan bahwa dengan berhenti merokok akan membuat tubuh
menjadi sakit. Apakah memang demikian? Faktanya, para perokok yang sudah
terbiasa melakukannya dalam kehidupan kesehariannya atau bisa dibilang sebagai
pecandu rokok, dalam jangka panjang tentu di dalam tubuhnya telah
terkontaminasi nikotin. Nah, karena asupan nikotin yang demikian besar dalam
tubuhnya ini, ketika seseorang memutuskan untuk menghentikan kebiasaanya
merokok, maka dalam kondisi tertentu akan merasakan seperti sakit kepala,
batuk, konstipasi, cemas, dan kelelahan. Kondisi yang demikian inilah umum
terjadi pada para pecandu rokok. Namun, kondisi tersebut akan kembali membaik
dalam hitungan minggu. Oleh karena itu gejala yang anda rasakan tersebut
bukanlah suatu penyakit, melainkan sebuah kondisi di mana dalam tubuh sedang
melakukan proses penghentian nikotin dan akan kembali normal dalam beberapa
waktu yang singkat.
Mitos yang kedua ada yang mengatakan bahwa seseorang yang
telah merokok sekian lama menganggap sudah terlambat untuk memperbaiki
kerusakan di dalam tubuh yang sudah terjadi. Faktanya bagi anda yang perokok
tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Karena kerusakan yang
diakibatkan pada rokok di dalam tubuh anda sifatnya akumulatif. Bila seseorang
makin lama merokok, maka dampak yang diakibatkan akan semakin tinggi. Dari sebuah
penelitian, seorang perokok mengalami resiko kesehatannya akan memburuk akibat
rokok dan bisa berkurang sebanyak 90% apabila dirinya berhenti merokok di usia 35 tahun. Dan dalam jangka waktu satu
bulan, proses pernapasan akan kembali menjadi normal. Tidak hanya itu, seorang
perokok yang mampu menghentikan kebiasaannya merokok selama setahun akan dapat
menekan resiko mengalami serangan jantung hingga 50%.
Mitos yang ketiga atau yang terakhir, bahwa resiko yang
diakibatkan rokok akan menurun, apabila seorang perokok mengalihkan produk
rokoknya ke produk rokok yang berlabel mild atau light. Faktanya demikian,
setiap produsen rokok tentu memiliki standarisasi yang beda-beda untuk mengukur
kadar dari tinggi rendahnya tar dan nikotin. Para perokok yang telah
mengalihkan produk rokoknya ke produk yang berjenis mild mengklaim bahwa produk
rokoknya mengandung tar dan nikotin yang rendah, dan beranggapan akan
mengurangi resiko yang diakibatkan oleh rokok. Namun, tanpa anda sadari bahwa
para perokok yang telah kecanduan nikotin akan menambah jumlah rokok yang
diisapnya selama sehari dan itu otomatis. Dengan demikian, apapun jenis dan
produk rokoknya sama saja bahwa rokok memberikan dampak yang buruk bagi
kesehatan tubuh anda.
Demikianlah beberapa mitos yang membuat anda menjadi gagal
untuk berhenti merokok. Bila niat
dan tekad anda sudah bulat tentu untuk mengalahkan mitos tersebut sangatlah
mudah dan kehidupan dan kesehatan tubuh anda semakin terjamin. Selamat mencoba.